sabtu 16 januari... jam 3am, lena seorang ibu di kejutkan dengan dering telepon. di sangkakan anak yang keluar bersiar-siar yang menghubungi... rupanya panggilan dari hospital...
ibu yang menanti kepulangan anak ini berada di kediamannya di seremban... tapi panggilan telepon diterima dari hospital universiti di cheras... "sejauh itu anakku pergi?"
anak yang keluar 'bersiar-siar' sejak 8pm dari rumah kini berada di hospital di cheras?! si anak yang baru memulakan alam sekolah menengah... baru berkhatan, belum pun 13 tahun... sudah jauh bersiar di hujung minggu... kini di hospital di cheras?... walang hati ibu itu memikirkannya.
lagi hiba apabila teman si anak yang membawanya 'bersiar-siar' cuma cedera ringan dan patah kaki... tapi si anak, pendarahan teruk di otak...terlantarlah si anak di wad i.c.u.
si anak ini yang baru ingin kenal dunia, tidak sempat mencium tangan ibunya meminta ampun... tidak sempat memeluk ibunya memohon halalkan makan dan minum... si anak ini tidak sempat meminta izin ibunya untuk bersiar-siar hingga ke kuala lumpur....dia koma terlantar di wad i.c.u...
dengan tempurung kepala sudah tiada, cuma kulit kepala pelindung otaknya, si anak ini terus koma tanpa sepatah kata sempat terucap buat ibunya....
dengan tempurung kepala sudah tiada, cuma kulit kepala pelindung otaknya, teman yang membawa 'bersiar-siar', yang cuma patah kakinya tidak menunjukkan batang hidungnya... si ibu juga yang bersengkang mata di luar wad i.c.u menanti kepastian yang tidak pasti...
siapa yang bertanggung jawab membuat si anak ini menderita begitu? orang yang melanggar motorsikal mereka dan terus lari? atau si anak yang mencari bala sendiri? atau si ibu yang percaya janji si anak untuk keluar 'bersiar-siar' di bandar seremban cuma sebentar? atau kawan yang membawa si anak ini 'bersiar-siar'? atau,perjalanannya sudah ditentukan tuhan tanpa mengira siapa salah?
isnin 25 januari 2010, 3.30 ptang...
pergilah si anak ini ke alam barzakh...tanpa dapat mengucap syahadah... sempatkah dia bertaubat?
mungkin, usianya belum dewasa, akhil baligh belum 12 purnama lamanya...maka dosa-dosanya tidak seberapa.tapi janji allah tetap janji...
itu kisahnya, bahagiannya, ajalnya...nyawanya dicabut dalam lenanya yang panjang tanpa sempat memandang wajah ibunya... tanpa sempat memberitahu ibunya betapa dalam kasih sayangnya buat ibu...dalam usia yang baru ingin melangkah alam remaja...
kisah kita bagaimana? sempatkah kita bertaubat sebelum ajal datang menjelma? sempatkah kita memohon ampun, meminta halal dan izin dari insan tersayang? sempatkh kita membawa bekal secukupnya untuk menjawab soalan kubur? seimbang kah timbangan amalan kita?..............
No comments:
Post a Comment