Saturday, January 2, 2010

Kisah Bertanya Pada Ahli Hikmah

ASSALAMUALAIKUM...

Panas gurun pasir seakan membakar ubun-ubun, ketika seorang pemuda bernama Fulan melangkah tanpa kenal penat lelah. Telah berpuluh kilometer jarak yang dia tempuhi, namun semangatnya tak jua meluntur,demi mengikuti jejak seorang Ahli Hikmah.Ada sesuatu yang begitu menganggu hati si Fulan,dan ia berharap Ahli Hikmah itu dapat memberikan jawapan pada semua pertanyaannya.

“Wahai, Ahli Hikmah yang dimuliakan Allah! Telah begitu jauh jarak yang kutempuhi untuk
mencarimu.Rupanya, di tempat inilah Allah berkenan mempertemukan kita,” kata si Fulan
penuh kelegaan.Ahli Hikmah yang sedang berisitirahat di bawah pohon kurma tertegun.

“Wahai, Pemuda! Siapakah engkau ini ? Ada keperluan apa kau mencariku ?” tanyanya heran.
Si Fulan duduk bersila di hadapannya. “Aku adalah si Fulan. Telah berbilang masa aku mencarimu,demi mendapatkan jawapan atas pertanyaan-pertanyaanku. Aku ingin mendapatkan ilmu yang telah diberikan Allah padamu,” jawab si Fulan santun.
“Semoga Allah menerima jerih payahmu itu sebagai pahala wahai, Fulan. Apakah gerangan yang ingin kau tanyakan ?” tanya Ahli Hikmah itu ramah.Si Fulan terdiam sejenak.

“Ceritakanlah padaku tentang LANGIT, dan apakah yang lebih berat darinya.”
Ahli Hikmah itu mengangguk. “Ketahuilah, Fulan. Bahwa KEBOHONGAN yang dilakukan oleh
orang-orang suci adalah lebih berat daripada langit.”

“Lalu ceritakanlah tentang BUMI, dan apa yang lebih luas darinya,” pinta si Fulan lagi
bersemangat.“Sesungguhnya, KEBENARAN adalah lebih luas daripada bumi,” jawab si Ahli Hikmah pula.

“Dan ceritakanlah tentang BATU, serta apa yang lebih keras darinya.”“HATI orang kafir jauh lebih keras daripada batu wahai, Fulan.”

“Lalu, apakah yang lebih panas dari API wahai, Ahli Hikmah ?”“Sungguh KERAKUSAN lebih panas daripada api.”

“Ceritakanlah pula tentang ZAMZAHIR, dan apa yang lebih dingin darinya.” “Wahai, Fulan. Ketika kau sangat butuh pada orang yang kau cintai, tapi kau DIACUHKAN, maka itu jauh lebih dingin daripada zamzahir.”

“Alangkah engkau sangat bijak wahai, Ahli Hikmah. Tapi ceritakanlah padaku tentang LAUT, dan apa yang lebih kaya darinya.”
“Ketahuilah, hati yang selalu QONA’AH jauh lebih kaya daripada laut dan segala isinya.”

“Orang yang suka menghasut, lalu perkara itu terbongkar di depan orang ramai, maka ia
dipandang jauh lebih hina".
Si Fulan pun terdiam sejenak sambil menarik napas panjang.
“Sungguh Allah telah menganugerahkan kemuliaan dan ilmu yang tinggi padamu wahai, Ahli Hikmah. Kini hatiku terasa tenang karena telah mendapatkan apa yang kucari selama ini,” kata si Fulan kemudian. “Jika demikian, engkau boleh kembali ke kampung halamanmu,” kata si Ahli Hikmah sambil tersenyum.
“Tidak, aku tak kan pergi ! Sungguh setelah mendengar semua jawabanmu, aku tidak akan
meninggalkanmu lagi. Sampai semua ilmu yang kau miliki kau bagikan padaku,” jawab si Fulan
mantap. Si Ahli Hikmah tertegun melihat kekukuhan hati pemuda itu. Ia pun tak kuasa menolak.Maka sejak itu jadilah si Fulan sebagai pengikut setianya hingga masa yang tak ditentukan.

(*) Catatan: Zamzahir = Air yang sangat dingin


Segala sifat dan perkara yang baik dari diri ini datangnya dari ALLAH SUBHANAHUWATAA'LA...
Dan,segala yang buruk datangnya dari diri ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.....

No comments:

Post a Comment